Terkadang aku ingin menjadi angin di ruangmu.
Tanpa mengenal waktu menyapu liar rambut dan peluh dikeningmu.
Setidaknya aku bisa dekat sampai pori-pori tubuhmu.
Tak perlu merasa lelah menahan rindu.
Tak perlu menatap jarum jam yang lamban melaju ke kanan, sekedar berharap waktu cepat berlalu.
Ada hari-hari dimana rinduku semudah air hujan yang turun, tidak demikian dengan saat ini, aku enggan menunggu.