Kembali memaki tak mengerti pun sedikit.
Kau memicu sakit penyebab tangis jerit.
Ingin kuhempas sejenak yang memenuhi benak.
Tuhan, aku sudah jengah.
Tak bolehkah aku marah?
Kembali memaki tak mengerti pun sedikit.
Kau memicu sakit penyebab tangis jerit.
Ingin kuhempas sejenak yang memenuhi benak.
Tuhan, aku sudah jengah.
Tak bolehkah aku marah?